Senin, 10 Desember 2012

Fill of heart

Kita terlalu rumit untuk menjadi satu.
Kita terlalu pasif untuk dinamakan menjadi "sepasang kekasih".
Kita sama-sama tahu bahwa perbedaan yang melintang di atas kita begitu menyiksa..
Tapi di sini, aku rasa aku yang banyak berkorban.
Aku yang banyak bertahan melawan kerasnya karang yang menghantam setiap langkah yang 'ku ambil.

Kamu dan aku memang ditakdirkan hanya sekadar kenal. Tak lebih.

Kamu memiliki hidupmu yang bahagia, sementara aku yang menderita.

Kamu memiliki cinta yang kau inginkan, tapi aku menahan tangis melihat kamu yang kian memiliki apa yang kamu cinta.

Aku sering berpikir betapa beruntungnya dia karena bisa meluluh lantakan hatimu. Aku iri padanya!
Aku marah! Aku murka!

Dia bagai satu meriam yang suatu waktu akan menghujaniku dengan bom-bom besar.

Dan kamu bagai sebuah geranat yang  jika aku salah langkah, aku akan mati. Di tanganmu..

Senin, 29 Oktober 2012

Your own?

Memangnya salah bila ada cinta di antara dua insan yang berbeda keyakinan?
Aku mencintai seseorang yang berbeda sembah denganku. Tuhan kita tetap satu sebenarnya. Hanya saja, ajaran yang kita dapatkan berbeda.

Aku mencari dia selama aku masih bisa bernafas. Aku meyakinkan diri bahwa aku pasti masih bisa bertemu dengannya di saat aku belum belum berhenti bernafas.

Hanya detak jarum jam yang kian menemaniku dalam duka maupun suka.

Tik...Tok..
Tik...Tok..

Suara-suara tak asing itu terdengar nyaring pada gendang telingaku.
Aku yang merindu, tapi aku yang menyerah..
Aku yang menyayangi, tapi aku yang mundur..

Seorang lelaki belasteran yang sedari di bangku dulu 'ku kagumi.. Dimana dia berada saat ini ya Tuhan..?

Aku merindukannya.. Kirimkan dia kembali ke hadapanku.. Barang satu jam saja, aku pasti bahagia..
Apa dia masih mengingatku?
Seorang gadis kecil berambut panjang yang dahulu sering menjahilinya?
Aku merindukan sosok jangkung yang selalu memangilku "Chubby"...

Sikapnya yang selalu membuat segala macam pertanyaan muncul dalam pikiranku.. Dia yang mengayomiku.. Dia yang suka membelai rambut panjangku.. Dia yang suka menjahiliku dan sering membuat pipiku seperti tomat yang masak.. Merah.

Kenangan adalah hal paling sulit selain dosa untuk dihindari.
Tapi untuk membuang segalanya, itu lebih sulit daripada mencari dosa..

Jumat, 08 Juni 2012

Everything is over..


Lepas..
Lepas sudah anganku..
Musnah sudah bayangan..
Hilang telah harapan..
Aku kalah telak..
Kalah menggapai bahagia..

Hilang..
Hilang sudah asa..
Lenyaplah rasa dijiwa..
Aku lelah mengejarmu, lelah mencari panah yang tepat untuk memanah hatimu..
Aku telah kehilanganmu..
Gagal sudah..
Sirna telah bayangan dan khayalan-khayalan ku untuk bersamamu..

Aku memang bukan siapa-siapa..
Bukan juga apa-apa..
Tapi aku punya cinta, punta kasih sayang..
Namun, apa aku tak pantas bahagia?
Bahagia bersamamu orang yang aku cinta..?

Cinta bukan lagi alasan dalam suatu hubungan..
Tapi, kepercayaan dan pengorbanan juga diterapkan!

Disaat sudah bisa melepas yang satu,
yang lainnya ternyata harus benar-benar dilepas juga.
Karena hati yang satu,
Tak akan lengkap dengan hati yang dua..

Cinta diibaratkan dengan sebuah jagung. Awalnya, tumbuh dengan baik. Diberi bibit. Diberi pupuk. lalu dewasa, tumbuh menjadi jagung dewasa. Setelah itu berubah menjadi jagung yang matang. Dan jika sudah matang, berarti juga harus dipanen.
Seelah dipanen, harus dicabut. dan jika ada yang busuk, disitulah hidup jagung itu berakhir! Mungkin karena diberi pupuk yang berlebihan? Atau mungkin karena pupuk yang kekurangan?

Jika memberi, jangan setengah-setengah..
Jika menerima, jangan mau tak mau..
Penyesalan tak akan pernah terjadi diawal pertemuan..
Tapi, penyesalan terjadi setelah bahagia itu datang!

Sabtu, 19 Mei 2012

Cinta Sepihak

Hidup adalah pilihan. Dan pilihan itu adalah tujuan. Untuk apa tujuan ku hidup di dunia ini? Jawabannya, untuk mengetahui sisi baik dari kehidupan. Untuk mengetahui seberapa besar aku bertahan dalam cobaan hidup. Aku tak memungkiri bila nyatanya hidup itu adalah pilihan yang salah. Hidup juga perlu cinta, bukan? Cinta adalah salah satu kepingan yang melengkapi indahnya hidup. Tapi cinta juga dapat membuat keindahan hidup itu musnah seketika.

Tuhan menciptakan bintang untuk menemaniku dalam sepi. Aku yakin itu. Bintang lah yang selalu menjadi teman dan pendengar setia dari setiap celoteh-celotehan kecil ku. Bukan tidak mungkin apabila bintang jadi lebih dari sahabat untukku.
Bintang saja rela muncul di langit hanya untuk mendengarkan cerita ku yang mungkin kadang tidak penting.  Tapi, kamu? Jalankan untuk rela dengarkan ceritaku, untuk melihatku saja, mungkin kau enggan!

Bintang, bulan. matahari, dan langit adalah teman setiaku hingga kini. Meskipun mereka tak pernah menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang kubuat, tapi mereka-lah saksi bisu dari setiap sisi kehidupan yang telah aku jalani.
Meskipun mereka tak pernah mengusap lembut rambutku dan menghapus setiap air mata ku, tapi merekalah yang terus memberiku sinar lembut dan menghapus kegelapanku menjadi terang kembali.

Jikalanya aku sedang jatuh hati pada seseorang, merekalah yang pertama kali mengetahuinya. Mereka jadi saksi dari kesalahan-kesalahan tingkahku kala aku ada di dekat sang pujaan hatiku.
Terkadang aku menjadi malu pada diriku sendiri. Malu karena cintaku bertepuk sebelah tangan.

Cinta yang dimiliki sepihak hanya akan membuat seseorang menjadi tahu apa arti cinta yang asli. Cinta sepihak bukan berarti selamanya tak akan memiliki yang dicinta.
Tulus cinta yang aku miliki kadang, tak pernah tersampaikan. Perasaan yang aku punya hanya sampai di hati saja.
Sakit memang. Namun, cinta juga tak selalu bisa dipaksakan. Jika cinta bisa dipaksa, mungkin dari dulu aku sudah dapat memiliki cinta sepihak itu.

Cinta sepihak. Sepihak menikmati sakit. Sepihak merasakan kegalauan. Sepihak melewati kerinduan. Sepihak memiliki kasih sayang. Dan sepihak menahan diri jika melihat yang dicinta sedang bercumbu dengan kekasihnya.

Jumat, 06 April 2012

Bintangku

Dulu, aku tak percaya dengan bulan dan bintang yang ada dilangit ketika mereka menghiasi malam. Kupikir, mereka hanya sekedar ada dilangit dan ketika pagi menjelang mereka menghilang begitu saja. Tapi, kali ini aku sadar, bulan dan bintang punya tugas yang sama dengan matahari ketika ia menyinari bumi sewaktu siang.
Hanya saja, ketika bulan sedang bertugas, malam memang nampak gelap, dan terkadang, mungkin sinar bulan kalah dengan gelapnya malam. Dan bulan juga terkadang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Karena bantuan dari cahaya-cahaya lampu yang menampang disekitar jalan dan sudut perumahan.
Aku sedikit menyesali itu. Aku ingin melihat bulan sepenuhnya menyinari bumi ketika gelap menjemput malam.
Tapi tak apa, jika aku keluar dari tempat perlindunganku, dan saat itu bulan menampakkan seluruh bagiannya, aku menyadari, sangat menyadari bahwa bulan dan bintang tidak hanya sekedar menghiasi langit. Bulan dapat menemaniku dikala aku merasa kesepian, dikala aku merasa aku hanya satu-satunya manusia didunia.
Aku suka melihat mereka. kadang, aku bahkan membayangkan bahwa aku adalah salah satu dari bintang yang paling bersinar. Aku mempunyai tugas yang sama. Dan aku merasa beguna untuk semua orang.
Mungkin, sebagian orang juga berpikiran yang sama dengan aku yang dulu. Mereka mengira bahwa bulan dan bintang yang ada dilangit hanya sekadar "ada" bukan untuk apa.
Begitu pula dengan mu. Kamu mungkin berpikir bahwa aku ada didunia ini hanya sebatas "ada". Tapi apakah kamu tak berpikir disisi lain aku sebagai apa untukmu? Peranku apa darimu?
Maaf bila ku sangkut-pautkan masalah ini. Tapi aku hanya ingin tahu seberapa besar aku bagimu.
Kamu pernah mengatakan bahwa kita adalah "teman". Kita akan selalu menaungi hidup bersama. Susah, senang, duka, gembira kita lalui bersama.
Tapi kini? Maaf, untuk saat ini aku ingin melupakan semua perkataan mu dulu. Janji-janji yang tak bisa sepenuhnya kau tepati dapat membuatku merasa patah hati.
Apa yang kau lihat selama ini dariku? Apa peranku selama ini dalam hidupmu?
Selama ini, ternyata aku baru menyadari bahwa aku tidak pernah ada dihidupmu. Aku tidak pernah terlihat dalam pandanganmu. Aku bagaikan sebuah bayangan yang tak dapat tersentuh.
Kamu tak akan bisa menggapaiku.
Tidak, untuk saat ini, tak usah sesali apa-apa dulu. Anggap saja, memang aku tak pernah ada dihidupmu. Seberapa peranku pun tak penting, bukan?
Aku hanyalah aku. Yang semu bagimu. Semu dimatamu, dihatimu.
Untuk saat ini, aku tak ingin dahulu berbicara sepatah kata pun dengan mu.
Raungan hati ini tak akan pernah terdengar oleh telingamu. Aku hanya bisa berkhayal bahwa suatu saat ada orang yang menanyakan tentang aku kepadamu, kamu akan menjawab, "Dia milikku." Namun, itu sangat berbanding terbalik dengan kenyataannya saat ini.
sampai kapan pun, kata-kata itu tak akan terlontar dari mulut mu.
Senyummu saat ini telah menjadi milik orang lain. "Andai saja senyum itu saat ini menjadi milikku" batinku.
Tak adakah lagi ada ruang untukku dihatimu? Tak adakah lagi kenangan-kenangan kita yang bisa dikembalikkan? Tak ingatkah lagi engaku bahwa kita dulu pernah bersama-sama?
Ahh.. Aku lupa. Semua kenangan "tak penting" itu sudah kau buang jauh-jauh dari kehidupanmu, bukan?
Sekarang aku sendiri. Mungkin kau puas melihatnya.
Terimakasih pernah menjadi seseorang yang aku anggap "berharga" selama ini. Apa pun pendapatmu tentangku, itu tidak akan menjadi urusan ku lagi.


Selasa, 03 April 2012

Saw you by my eyes..

Aku hanya bisa menyaksikan mu dari kejauhan. Mungkin, hanya itu yang dapat aku lakukan. Bahkan saat ada didekatmu saja, akau sulit untuk mengungkapkan apa yang aku rasa. Antara rasa panik, malu, senang, girang, semua jadi satu.

Yang aku tahu, aku senang bisa berada didekatmu. Walau aku tak dapat mengungkapkan apa-apa saat aku ada disampingmu. Intinya, aku mau kamu terus ada didekatku. tapi itu juga tidak mungkin. Apalagi, aku mendengar bahwa kau sudah ada yang punya. kau tahu bagaimana perasaanku?? Tentunya tidak. Tidak, karena kamu pun tak akan mau mengenal sisi terdalam ku.

Jalankan untuk mngetahui tenyangku, untuk mengobrol sebatas saling sapa saja kau tak mau. Sakit. Cuma itu yang bisa ku katakan.Tapi, apa yang ku perbuat? Aku tak mungkin mendatangimu dengan sejuta cinta yang ku punya. Apalagi mengingat "dia" yang ada dihatimu. Selain menbuatku terlihat sangat bodoh dihadapanmu, itu juga sama saja membunh diriku sendiri secara perlahan.

Ada satu hal yang ingin ku katakan padamu jika aku dapat diberi kesempatan untuk berbicara denganmu dengan waktu yang cukup panjang, yaitu, : "Aku ingin menjadi tiang untukmu. Agar, dikala kamu sedang jatuh dan terpuruk, akulah yang akan menopangmu. Membuat dirimu kembali berdiri kokoh dan tak terpuruk lagi". Itu inginku. Saat itu, mungkin aku tak akan mengingat dulu bahwa hatimu sudah dimiliki dia. Meskipun sudah ada manusia yang "akan" menjadi penopang untukmu. 

Tapi, bagiku, itu sudah cukup. Ya, mungkin bagi sebagian orang itu adalah kata-kata dari seorang munafik! Tapi bagiku, ini bukanlah teriakan seorang yang munafik. Melainkan teriakan hati seorang yang sedang dilanda patah hati. orang yang sedang mencoba untuk bertahan dikala ia jatuh! Dikala ia sedang ingin menguatkan dirinya sendiri disaat tak ada seorang pun yang dapat membuatnya bangkit!

Dan satu lagi. Kamu perlu tahu, teriakan hati ini adalah teriakan dari orang yang mencoba masuk keduniamu. Tapi ia selalu sadar bahwa untuk masuk kedalam hati seseorang itu tidaklah mudah!

Aku cukup puas dapat melihatmu dari kejauhan. Asal kau tahu saja, dngan begitu, aku dapat tersenyum. Aku juga dapat menangis. Tapi aku tidak gila! Aku hanya ingin mengutarakan perasaan ku lewat sebuah tangisan!

Hanya itu.

Jumat, 23 Maret 2012

Reader your heart..

Aku tak bisa membaca matamu. menerobos kedalam hatimu. Masuk kedalam hidupmu. Tapi kamu..
Kamu seenaknya masuk kedalam hidup dan hatiku. Tanpa permisi, kau tinggalkan perih. Menggoreskan luka dihidupku. Mungkin.. Menyakitiku adalah sebuah kepuasan duniawi bagimu.. Tapi, kesakitan yang ku terima dan yang kau beri, telah menjadi pengalaman menyakitkanku.
Tak apa.. Aku sudah biasa begini. Bukan, bukan terbiasa tersakiti, tapi terbiasa mencintai diam-diam.
Aku mengaku, aku adalah segelintir orang yang jatuh cinta sendirian. Menyayangi manusia yang justru aku tak kenal. 
Jujur, disisi lain aku tak mengenalmu. Namun lucunya, aku menyukaimu. Itu sama saja aku menyukai fatamorgana, bukan? Aku meyukaimu lewat jendela kelas, mengintip dengan kedua bola mataku. Melihatmu dari kejauhan tanpa kau tahu apa pun, sudah cukup bagiku. Yaa, anggap saja aku sedang melihat bintang yang ada dilangit dari bumi. Dan, anggap saja bahwa kau sedang tak diamati siapa pun.
Namun, tiba-tiba retina mataku mengecil saat ku melihat ada seseorang perempuan yang membantumu memakaikan dasi yang digantung dibawah lehermu. Itu cukup diterima dihati. Aku maklumi. Kau kan tidak mengenalku, bukan? Tak sewajarnya aku cemburu. Toh, kita memang tidak memiliki hubungan apa pun kan?
Saat aku tahu bahwa kita berbeda, aku mulai merasa bahwa memang seharusnya melalui jendela ini-lah aku mencintaimu. Jendela bagaikan perantara awa dari perjalanan hidupku. Tak masalah.. Selama aku masih bisa melihatmua itu sudah cukup. Tak percaya? Tanyakan saja pada hatiku..
Aku mencintaimu buka karena "kamu siapa", tapi karena "siapa kamu".
Tak hanya jendela, melalui perantara bernyawa pun, perlahan aku dapat mengenalmu. Mengetahui apa yang kamu suka dan tidak kau sukai. Kau anak keberapa, dan dimana kau tinggal. Perlahan, tapi pasti. Biarpun aku mungkin tak dapat menggapai bintang (kamu), tapi dengan mengenalmu dari kejauhan itu sudah cukup untukku. Aku tak serakah, kan?