Senin, 29 Oktober 2012

Your own?

Memangnya salah bila ada cinta di antara dua insan yang berbeda keyakinan?
Aku mencintai seseorang yang berbeda sembah denganku. Tuhan kita tetap satu sebenarnya. Hanya saja, ajaran yang kita dapatkan berbeda.

Aku mencari dia selama aku masih bisa bernafas. Aku meyakinkan diri bahwa aku pasti masih bisa bertemu dengannya di saat aku belum belum berhenti bernafas.

Hanya detak jarum jam yang kian menemaniku dalam duka maupun suka.

Tik...Tok..
Tik...Tok..

Suara-suara tak asing itu terdengar nyaring pada gendang telingaku.
Aku yang merindu, tapi aku yang menyerah..
Aku yang menyayangi, tapi aku yang mundur..

Seorang lelaki belasteran yang sedari di bangku dulu 'ku kagumi.. Dimana dia berada saat ini ya Tuhan..?

Aku merindukannya.. Kirimkan dia kembali ke hadapanku.. Barang satu jam saja, aku pasti bahagia..
Apa dia masih mengingatku?
Seorang gadis kecil berambut panjang yang dahulu sering menjahilinya?
Aku merindukan sosok jangkung yang selalu memangilku "Chubby"...

Sikapnya yang selalu membuat segala macam pertanyaan muncul dalam pikiranku.. Dia yang mengayomiku.. Dia yang suka membelai rambut panjangku.. Dia yang suka menjahiliku dan sering membuat pipiku seperti tomat yang masak.. Merah.

Kenangan adalah hal paling sulit selain dosa untuk dihindari.
Tapi untuk membuang segalanya, itu lebih sulit daripada mencari dosa..